Semangkuk Mie Ayam

Cerita ini kutulis sebagai bagian dari nostalgia, kehidupan dimasa kecilku yang sederhana, jauh dari orang tua. Aku tinggal di sebuah desa bersama kakek nenek dari usia kanak kanak hingga masa remaja SMP. Berbeda dari kebanyakan orang , aku tak pernah tamsya ke tempat wisata atau sekedar merayakan ulang tahun ( saat itu pun belum membudaya). Aku pun tak punya uang untuk merayakan hal seperti itu .

Tapi, ketika sekolah SD aku mulai terbiasa merayakan hari kemerdekaan RI dengan menyantap semangkuk mie ayam yang jualan di pinggir jalan pemancangan desa Tinggarjaya Jatilawang Banyumas. Aku menyebut penjualnya Lik Rasto atau Yang Rasto. Itulah cara saya menikmati kebahagiaan . Mengapa semangkuk mie ayam bisa membuatku bahagia ? Ya , karena suka saja.

Sejak kapan suka mie ayam ? Tentunya sejak Lik Rasto tetanggaku jualan mie ayam, biasanya ketika jualannya tidak habis saya dikasih gratis semangkok. Selain itu , ada juga saudara jualan mie ayam di Jatilawang , setiap datang berkunjung , dia tak lupa membawa sebungkus .

Itulah masa kecilku , ketika aku sudah bekerja, punya uang, barulah punya kebiasaan merayakan ulang tahun dengan menyantap mie ayam. Meskipun dalam keseharian cukup sering juga ngemie, tapi saat hari ulang tahun aku menyediakan waktu khusus . saat ulang tahun tiba, banyak terpikir berbagai hal. Untuk mengurangi rasa yang tak tentu, menikmati semangkuk mie ayam adalah pilihan .

Bagiku bahagia itu sederhana, cukup semangkuk mie ayam, itulah yang menemani ku saat suka dan duka, aku menemukan spirit dalam hidup .

Dan hingga saat ini, kebiasaan menyantap mie ayam masih aku lakukan , dan saat ini tentunya bersama keluarga .

Tentang

seorang pemuda yang masih mencari jati dan berusaha untuk berbuat yang terbaik

Tagged with:
Ditulis dalam Pengalaman

Tinggalkan komentar

Kota Baru Purwokerto
Ikuti saya di Twitter
Statistik Blog
  • 255.420 hits
Data Kunjungan per 16-02-2017
Flag Counter
Kalender 2017
Desember 2020
S S R K J S M
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031