saya akan bercerita tentang tiga kisah berbeda dari budaya berbeda tapi dengan esensi cerita yang sama yaitu mencuri ilmu. Pertama cerita yang saya ingat waktu menonton serial kung-fu master yang dulu tayang di TPI. Diceritakan bahwa Ko Cung Cung dan sahabat belajar kung-fu ke kuil shaolin. Dalam proses belajar itu Cung Cung bukan hanya berlatih kepada guru pembimbing. Dia diam diam Setiap malam menyelinap ke perpustakaan Dan mengambil buku yang mengajarkan jurus tertentu yang bisa jadi belum tentu sudah dikuasai oleh tingkatan guru pembimbing. Sehingga kemampuan Cung Cung saat itu pasti sudah berada diatas tingkatan teman seangkatan nya. Tapi karena ketahuan dia kemudian di usir sehingga kemampuan nya sudah pasti belum sempurna.
Cerita kedua tentang Naruto yang mencuri buku Di perpustakaan, Dan diam diam mempelajari jutsu bhunsin atau jurus bayangan atau pengganda diri. Kemampuan ini tentu di atas kemampuan teman belajar seangkatan.
Ketiga terkait cerita mahabarata, bahwa Karna secara diam diam mempelajari teknik memanah saat Drona mengajar pendawa dan kurawa. Dan ternyata kemampuan Karna justru diatas kemampuan murid resmi Dorna itu sendiri.
Itu contoh Kasus yang bisa dikatakan mencuri ilmu. Dalam dunia modern saat ini mencuri ilmu juga bisa saja terjadi. Mungkin tak seekstrim cerita di atas. Contoh kasusnya dilakukan seorang asistene penjual mie ayam misalnya. Dia bekerja membantu dalam waktu lama. Mempelajari cara membuat mie yang enak, belajar mengurus keuangan dan mengatur waktu. Dan sebagainya . Setelah mahir dia mengundurkan diri dan membuka usaha mie ayam sendiri di tempat lain. Tentu bukan saja ilmunya tapi modalnya barangkali berasal dari gajinya. Kasus seperti ini banyak terjadi di berbagai profesi lain seperti distributor produk ke supermarket dan yang pernah saya kenal dan juga yang lainnya.
Sebenarnya mencuri itu tidak diperbolehkan tapi mencuri harta benda tentunya, kalo mencuri ilmu menurut saya bukan sesuatu yang dilarang Karena manfaat nya jauh lebih besar dari mudaratnya. Namun sebaiknya kita meninta ilmu secara baik baik Dan meninta ijin dan tetap harus menghargai guru kita. Guru itu tak sebatas guru yang mengajar di sekolah tapi siapa saja yang berjasa menularkan ilmunya kepada kita. Kita dianjurkan untuk menghargai tentu saja.
Tinggalkan komentar